Minggu, 31 Maret 2013

Strategi Pemasaran Untuk UMKM


Konsep pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha mikro kecil menengah maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep pemasaran untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep pemasaran, maka kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha mikro kecil menengah yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha mikro kecil menengah masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha mikro kecil menengah tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dengan terbatasnya anggaran pemasaran yang dimiliki usaha mikro kecil menengah, bukan berarti menjadikan usaha mikro kecil menengah kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
  • Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan sebagai salah satu bentuk pemasaran.
  • Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
  • Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan.
  • Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha mikro kecil menengah yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi
pada Pemasaran
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area pemasarannya, dapat membantu mengurangi biaya pemasaran dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan
Pemasaran
Perencanaan konsep pemasaran yang akan dijalankan usaha mikro kecil menengah sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi pemasaran, anggaran pemasaran, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi
Pemasaran
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan pemasaran yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha mikro kecil menengah membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market
dalam Pemasaran
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep pemasaran lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran
Pemasaran
Menghitung anggaran pemasaran merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha mikro kecil menengah membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha mikro kecil menengah, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website
sebagai Salah Satu Bentuk Pemasaran
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha mikro kecil menengah usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8.
Membuat Merk
Merk adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha mikro kecil menengah selalu melupakan kebutuhan merk atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha mikro kecil menengah hasilkan.

9. Promosi dan Iklan
dalam Pemasaran
Promosi dan iklan merupakan konsep pemasaran yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha mikro kecil menengah. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.

Cara Lakukan Riset Pasar dalam Pemasaran


Pertama-tama, mengapa riset pasar dalam pemasaran itu vital bagi entrepreneur? Karena riset pasar pada pemasaran dapat memberikan sebuah gambaran kepada pemilik bisnis tentang produk dan jasa baru seperti apakah yang akan menghasilkan untung paling banyak bagi mereka. Untuk produk dan jasa yang telah tersedia di pasar, riset pasar dalam pemasaran akan bisa memberikan informasi yang aktual dan akurat kepada pemilik bisnis mengenai harapan dan kebutuhan para konsumen yang sesungguhnya. Dengan melakukan riset pada pemasaran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik, pemilik bisnis kecil menengah bisa mengetahui apakah mereka harus mengubah desain kemasan atau mengubah metode pengiriman produk dan bahkan apakah mereka harus mempertimbangkan untuk memberikan layanan tambahan mereka kepada konsumen.

Tanpa melaksanakan sebuah riset pasar
pada pemasaran, usaha Anda akan bergerak tanpa arah. Padahal, untuk bisa meraih kesuksesan diperlukan pengetahuan tentang arah untuk mencapai tujuan usaha dan seberapa cepat harus dilakukan. Sebuah rencana riset pasar yang baik di dalam pemasaran mampu merangkum di mana dan siapa saja pelanggan usaha Anda. Hasil riset pasar dalam pemasaran akan memberitahukan Anda saat yang tepat untuk menjual produk atau jasa Anda.

Saat melakukan riset pasar
pada pemasaran, Anda bisa menggunakan hasilnya untuk menciptakan sebuah usaha dan rencana pemasaran dan/ atau mengukur keberhasilan rencana bisnis yang telah Anda susun. Itulah mengapa sangat penting untuk menanyakan pertanyaan yang tepat dengan cara yang benar kepada orang-orang yang tepat. Suatu riset yang dilaksanakan secara buruk hanya akan menyesatkan usaha.

Terdapat beberapa jenis riset pasar yang perlu Anda ketahui:

1. Riset primer
Tujuan riset primer dalam pemasaran ialah untuk mengumpulkan data dari analisis penjualan terkini dan keefektifan praktik yang tengah berjalan. Riset primer ini juga memperhitungkan rencana pesaing, memberikan Anda informasi tentang pesaing Anda.

Cara-cara untuk melaksanakan riset primer ialah:
a. Wawancara (baik dengan telepon atau tatap muka)
b. Survei (secara online atau surat)
c. Kuesioner (online atau surat)
d. Kelompok sasaran yang mengumpulkan sampel klien atau pelanggan potensial  dan mendapatkan umpan balik mereka secara langsung

Beberapa pertanyaan penting yang mungkin muncul
ketika melakukan riset dalam pemasaran ialah:
a. Faktor apa yang menjadi pertimbangan Anda saat membeli produk atau jasa ini?
b. Apa yang Anda sukai atau tidak sukai tentang produk atau jasa yang telah ada di pasar?
c. Area apa yang Anda sarankan untuk diperbaiki?
d. Berapa harga yang pantas untuk sebuah produk atau jasa?

2. Riset sekunder
Tujuan riset sekunder dalam pemasaran ialah menganalisis data yang telah dipublikasikan. Dengan data sekunder, Anda bisa menemukan pesaing, menetapkan benchmark dan menemukan segmen sasaran yang tepat dan sesuai. Segmen Anda dalam pemasaran ialah orang-orang yang termasuk dalam kelompok  demografi Anda, orang-orang yang hidup dengan gaya hidup tertentu, menunjukkan pola perilaku tertentu atau masuk dalam kelompok usia yang telah ditentukan sebelumnya.

Mengumpulkan data
Tidak ada bisnis kecil yang bisa berhasil tanpa memahami pelanggannya, produknya dan layanannya serta pasar yang ia garap secara umum. Persaingan sering kali sangat ketat dan menjalankan sebuah usaha tanpa suatu penelitian justru akan menguntungkan pesaing Anda.

Terdapat 2 kategori pengumpulan data
di dalam pemasaran  yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif menggunakan analisis matematis dan membutuhkan ukuran sampel yang besar. Hasil data ini menerangkan perbedaan signifikan yang terlihat dalam statistik. Informasi ini bisa membantu Anda untuk menentukan banyak hal terutama strategi penyempurnaan produk/ jasa.

Metode kualitatif membantu Anda untuk mengembangkan dan menyempurnakan metode riset kuantitatif Anda. Semua ini bisa membantu para pemilik bisnis kecil untuk menemukan masalah yang mereka hadapi dan sering menggunakan interviu sebagai metode dalam mempelajari opini, prinsip dan kepercayaan konsumen. Dengan riset kualitatif, ukuran sampel biasanya relatif kecil.

Rabu, 27 Maret 2013

Konsep Fundamental Pemasaran


Konsep yang baik tentang pemasaran tentunya akan menciptakna sebuah fondasi yang kuat untuk memahami arti, tugas dan tujuan dari pemasaran yang sebenarnya. Dengan pemahaman konsep yang baik tentang pemasaran tentunya kita dapat merumuskan suatu orientasi pemasaran holistik yang baik.

Konsep pemasaran mulai dikenalkan pada pertengahan tahun 1950-an. Awalnya perusahaan hanya berpusat pada membuat produk sebanyak-banyaknya lalu menjual sebanyak-banyaknya kepad konsumen, namun seiring kebutuhan pasar, manajemen perusahaan mulai beralih tidak hanya membuat barang akan tetapi mulai memahami dan menanggapi apa yang pelanggan inginkan. Pada masa inilah konsep pemasaran mulai muncul. Tugas utama pemasaran adalah bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat bagi produk yang dihasilkan, melainkan untuk menemukan produk yang tepat untuk para pelanggan. Konsep pemasaran disini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah menjadi lebih selektif di dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Berikut adalah seperangkat konsep yang menciptakan sebuah fondasi untuk manajemen pemasaran :

1.  Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Secara sepintas konsep kebutuhan, keinginan dan permintaan hamper mirip, padahal jelas-jelas berbeda. Kebutuhan merupakan tunntutan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk bias bertahan hidup. Dari berbagai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia, munculah beberapa keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian kita dapat mengartikan keinginan sebagai sasaran-sasaran spesifik yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari seorang individu. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk-produk spesifik yang didukung oleh kemampuan untuk membayar atau menggantinya dengan balas jasa lain seperti halnya uang. Sebagai contoh, salah satu kebutuhan manusia adalah makan (pangan) untuk bertahan hidup. Dari kebutuhan dasar itulah muncul keinginan untuk makan nasi dan lauk pauk yang enak. Namun karena kemampuan financial andi terbatas, ia tidak mungkin untuk membeli nasi dan lauk pauknya di rumah makan padang, ia hanya mampu untuk membeli nasi dan lauk pauknya di warteg yang harganya relatif murah. Kemampuan andi untuk membeli nasi dan lauk pauknya di warteg inilah yang disebut sebagai permintaan.

2. Pasar Sasaran, Penentuan Posisi, dan Segmentasi
Dalam praktik pemasaran, jarang seorang pemasar dapat memuaskan setiap orang di pasar. Kebutuhan setiap orang akan suatu barang pastilah berbeda-beda, misalkan pada warung nasi atau restoran, ada pelanggan yang hanya ingin mengenyangkan perut saja dalam artian makan di warteg sudah cukup, ada orang yang ingin merasakan nikmatnya rendang di restoran padang, ada orang yang justru menginginkan kenikmatan dalam menyantap makanan yang hanya disajikan oleh chef yang piawai dalam dunia masakan di resto-resto yang elit dan berklas. Berdasarkan kenyataan itulah, seorang pemasar harus memulai dengan segmentasi pasar. Dalam pemasaran, seorang pemasar harus mengidentifikasi dan membedakan kelompok-kelompok pembeli yang mungkin lebih menyukai atau memerlukan berbagai produk dan bauran pemasaran. Segmen pasar dapat diidentifikasi dengan memeriksa perbedaan-perbedaan demografis, psikografis, dan perilaku dikalangan pembeli.   Selanjutnya, perusahaan memutuskan segmen mana yang menyajikan peluang besar ---  yang merupakan pasar sasaran. Untuk masing-masing pasar sasaran yang terpilih, perusahaan mengembangkan suatu tawaran pasar, tawaran itu diposisikan dipikiran para pembeli sasaran sebagai sesuatu yang member manfaat penting.

3. Tawaran dan Merk
Perusahaan mengajukan kebutuhan-kebutuhan dengan mencetuskan suatu usulan/ prpposisi nilai suatu perangkat manfaat yang mereka tawarkan kepada pelanggan guna memuaskan kebutuhan mereka. Proposisi nilai yang tak berwujud, dibuat menjadi sesuatu yang bersifat fisik melalui suatu tawaram, yang dapat menjadi gabungan produk, jasa, informasi, dan pengalaman. Merk merupakan tawaran dari suatu sumber yang sudah dikenal. Merk yang baik adalah merk yang mempunyai citra yang kuat, menyenangkan, dan unik. Dengan membangun merk yang baik, memugnkinkan perusahaan memiliki pelanggan yang setia terhadap produk.

4. Nilai dan Kepuasan
Pemasaran akan berhasil bilamana dapat menyentuh nilai dan kepuasan dari pelanggan. Seorang pelanggan bias saja membeli produk lain, namun jika mereka tidak puas akan nilai drai barang tersebut kemungkinan kereka akan berpindah ke produk lain yang dapat memberikan nilai dan kepuasan yang lebih memadai. Oleh karenanya seorang pemasar dalam pemasaran harus memperhatikan nilai dan kepuasan apa yang ingin diperoleh pelanggan, sehingga produk yang dihasilkan pelanggan akan tetap dicintai dan tetap setia terhadap produk.

5. Saluran Pemasaran
Di dalam pemasaran, seorang pemasar menggunakan tiga jenis saluran untuk mencapai pasar sasarannya. Ketiga saluran pemasarasn tersebut adalah :
  • Saluran Komunikasi. Saluran ini dugunakan untuk menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran komunikasi ini meliputi surat kabar, majalah, radio, televises, pos, telepon, papan iklan, poster, pamphlet, CD, audioscape, dan internet.
  • Saluran Distribusi.  Saluran ini digunakna untuk memamerkan atau menyerahkan produk fisik atau jasa kepada pembeli atau pengguna. Yang termasuk saluran disini adalah distributor, grosir, pengecer dan agen.
  • Saluran Jasa. Saluran ini digunakan untuk melakukan transaksi dengan pembeli potensial. Saluran jasa mencakup pergudangan, perusahaan angkutan, bank, dan perusahaan asuransi yang memudahkan transaksi.

6. Rantai Pasokan
Rantai pasokan menggambarkan suatu saluran yang lebih panjang yang terentang dari bahan mentah, komponen-komponen, hingga produk-produk final yang disampaikan kepada pembeli final. Rantai pasokan menggambarkan sistem penyerahan nilai. Setiap perusahaan menangkap hanya persentase tertebtu dari nilai total yang dihasilkan oleh rantai pasokan. Bila sebuah perusahaan mengambil alih perusahaan pesaing stsu rnsmbsh usaha ke arah  sumber daya atau ke ranh pelanggan, tujuannya adalah merebut nilai persentase lebih tinggi dari nilail pasokan.

7. Persaingan
Persaingan mencakup semua tawaran dari pesaing serta barang pengganti yang actual dan potensial yang mungkin dipertimbangkan oleh pembeli. Dalam pemasaran seorang pemasar  haru memperhatikan pola persaingan yang terjadi. Semakin ramai persaiangan, seorang pemasar harus lebih gencar memahami pelanggan sehingga melahirkan poduk-produk actual yang memenuhi selera pelanggan.

8. Lingkungan Pemasaran
Persaingan menggambarkan salah satu dari lingkungan tempat pemasar beraksi. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkungan luas.
  • Lingkungan Tugas Lingkungan tugas dalam pemasaran mencakup actor-aktor dekat yang terlibat dalam memproduksi, menyalurkan, dan mempromosikan tawaran. Actor itu meliputi perusahaan pemasok, distributor, dealer, dan pelanggan sasaran.
  • Lingkungan Luas terdiri dari enam komponen : lingkungan demografis, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan hokum-politik, lingkungan social budaya.

9. Perencanaan Pemasaran
Proses perencanaan pemasaran terdiri dari menganalisis pelulang pemasaran, menyeleksi pasar sasaran, merancang strategi, mengembangkan program pemasaran, dan mengelola proses pemasaran.

   

Pemasaran Yang Berubah

Sahabat pelaku pemasaran, pemasaran dewasa ini berubah bentuk dan strateginya. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor kemajuan zaman dari segi informasi, teknologi dan ilmu pengetahuan. Perubahan-perubahan ini harus ditanggapi secara serius oleh kita selaku pelaku proses pemasaran guna merancang dan menentukan pemasaran yang tepat untuk produk atau jasa yang kita pasarkan.
Menurut Philiph Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, "tempat pasar bukanlah seperti yang seharusnya." ia sangat berbeda sebagai akibat dari kekuatan masyarakat besar yang kadang-kadang saling berkaitan yang menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan baru :
  • Teknologi yang berubah. Revolusi digital telah menciptakan satu Zaman Informasi. Zaman industri dicirikan oleh produksi massal dan konsumsi massal, toko yang penuh persediaan, iklan dimana-mana, dan pemotongan harga yang menjadi-jadi. Zaman Informasi berjanji untuk menghasilkan level produksi yang lebih akurat, komunikasi yang ditargetkan dan penetapan harga yang lebih relevan. lagi pulan banyak dari bisnis dewasa ini dilakukan melalui jaringan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet.
  • Globalisasi. kemajuan teknologi dalam transportasi, pengiriman dan komunikasi telah lebih memudahkan perusahaan untuk melakuikan kegiatan pemasaran di negara lain dan lebih mudah bagi konsumen untuk membeli produk dan jasa dari pemasar di negara lain.
  • Deregulasi. banyak negara telah menderegulasikan industri untuk menciptakan persaingan dan peluang pertumbuhan yang lebih besar. Sekarang di Amerika Serikat, perusahaan telepon jarang jauh dapat bersaing di pasar lokal dan perusahaan telepon lokal dapat menawarkan telepon jarak jauh. Sama halnya pemanfaatan listrik bisa memasuki pasar lokal yang lain.
  • Privatisasi. Banyak negara telah mengalihkan perusahaan publik mereka ke manajemen dan kepemilikan swasta guna meningkatkan efisiensi, seperti British Airways dan British Telecom di Inggris.
  • Pemberdayaan pelanggan. Pelanggan semakin mengharapkan pelayanan dan mutu yang lebih tinggi dan adanya penyesuian pesanan (customization) mereka semakin lama semakin menuntut waktu dan menginginkan lebih bnyak kenyamanan. Mereka tidak terlalu memahami perbedaan-perbedaan produk nyata dan tampaknya kurang setia pada merk. Mereka dapat memperoleh informasi ari produk yang lebih ekstensif dari internet dan sumber-sumber lain yang mengijinkan mereka berbelanja secara lebih cerdas. Mereka menunjukan kepekaan harga lebih besar dalam pencarian mereka akan nilai.
  • Kunstomisasi. Perusahaan mampu memproduksi barang-barang yang terdiferensiasi secara individual entah dipesan secara pribadi, melalui telepon, atau online. Dengan cara online pada hakikatnya memampukan konsumen untuk merancang barang mereka sendiri. Perusahaan juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan setiap pelanggan secara pribadi, untuk mempersonalosasikan pesan, layanan dan hubungan. Dengan menggunakan perangkat lunak yang cerdas dan peralatan manufacturing yang baru.
  • Persaingan semakin tajam. Pengusaha pabrik bermerk menghadapi persaingan yang intens dari merk-merk domestik dan asing, yang mengakibatkan meningkatnya biasa promosi dan menyusutnya marjin laba. Lebih lanjut mereka terpukul oleh pengecer-pengecar yang kuat yang menguasai ruang rak yang terbatas dan menempatkan merk-merk took mereka sendiri dalam persaingan merk-merk internasional.
  • Konvergensi Industri. Perbatasan industry menjadi kabur pada satu tingkat yang tidak dapat dipercaya ketika perusahaan mengakui bahwa peluang-peluang baru terletak pada persilangan dari dua atau lebih industry.
  • Transformasi eceran. Para pengecer kecil takluk pada kekuatan yang sedang bertumbuh dari pengecer raksasa dan “pembunuh kategori”. Para pengecer berbasis took menghadapi persaingan yang tmbuh di pusat-pusat catalog; perusahaan surat langsung; surat kabar; majalah, dan iklan TV langsung pada pelanggan; berbelanja di rumah melalui TV dan e-comerce pada internet. Sebagai tanggapan, para pengecer wirausaha membangun hiburan dalam took dengan coffe bars, ceramah demonstrasi, dan pertunjukan. Mereka memasarka suatu “pengalaman” dan bukan jenis produk.