Senin, 13 Mei 2013

Study Pemasaran Starbucks


Starbucks adalah sebbuah perusahaan yang telah mencapai pertumbuhan dengan berbagai macam cara. Ketika Howard Schultz, CEO sturbucks sampai tahun 2000, masuk perusahaan itu pada tahun 1982, dia melihat suatu celah yang tidak terisi untuk kafe yang melayani kopi cicipan langsung kepada pelanggan. Ini menjadi strategi penetrasi pasar Starbucks dan membantu perusahaan mendapatkan suatu basis pelanggan setia di Seattle. Strategi pengembangan pasar memadai fase berikut dalam pertumbuhan Starbucks: ia menerapkan suatu resep yang sama yang sudah berhasil secara mengagumkan pertama kali di seattle itu ke kota-kota lain di Pacific Northwest, kemudian ke seluruh Amerika Utara, dan akhirnya di seluruh dunia. Begitu perusahaan memantapkan dirinya sebagai satu kehadiran di ribuan kota secara internasional. Sturbucks berusaha meningkatkan jumlah pembelian pada pelanggan yang ada dengan satu strategi pengembangan produk yang mengarah ke perdagangan dalam toko yang baru, termasuk kompilasi CD, sebuah Starbucks VisaCard yang memungkinkan pelanggan menerima poin pada pembelian di Starbucks kapan saja mereka menggunakannya, dan akses internet nir kabel berkecepatan tinggi pada ribuan “HotSpot Starbucks melalui satu transaksi dengan T-mobile. Akhirnya, Starbucks mengejar diversifikasi ke dalam gang toko grosir dengan minuman botol Frappucino, eskrim merek Starbucks, dan pembelian pengecer the Tazo Tea.

Study pemasaran-pelanggan-pemasaran